Kamis, 26 April 2018

Pasangan ? Anak Psikologi aja

Pasangan ? Anak Psikologi Aja






Banyak yang bilang mahasiswa Psikologi nantinya akan menjadi paranormal, karena mereka bisa menerawang sifat dan kepribadian seseorang. Atau mahasiwa Psikologi nantinya akan bekerja di rumah sakit jiwa saja. Ada juga yang takut karena psikolog dianggap selalu berhubungan dengan orang-orang yang memiliki penyakit gangguan jiwa, seperti skizofrenia.
Kebanyakan stereotip-stereotip yang beredar tentang anak Psikologi itu salah kaprah. Dibilang tukang ramal, temenannya sama orang gila… padahal ya nggak gitu juga. Karena itu, di artikel ini kita akan menelaah sisi lain yang tak banyak orang tahu dari mahasiswa Psikologi. Ini mungkin akan mengubah mindset kamu tentang anak jurusan ini. Atau bisa juga, kamu malah akan kepincut dengan anak Psikologi! Atau bahkan pasangan kalian adalah mahasiswa psikologi atau lulusan psikologi ? uuuh... beruntungnya kamu !
Ini dia alasannya :

1. Tak Usah Khawatir Dia Tiba-Tiba Gusar, Karena Mahasiswa Psikologi Sudah Pasti Penyabar

Dalam pendidikannya, anak Psikologi dituntut untuk sabar, bukan karena kurikulum dan pelajaran serta teori-teori psikologi yang bejibun, tapi juga karena nanti saat di dunia kerja anak Psikologi akan berhadapan dengan ribuan masalah. Bukan hanya masalah kehidupan pribadinya sendiri, tetapi juga masalah-masalah para kliennya yang bermacam-macam pula.
Memang, di dalam pendidikan sampai di dunia kerjanya nanti, orang-orang dari Psikologi ini memakai kesabaran sebagai kunci utamanya, karena mereka harus teliti dalam kegiatan observasi maupun analisisnya. Anak Psikologi selalu dituntut untuk menggunakan kesabaran yang ekstra tinggi, baik dalam bidang pendidikan, klinis, perkembangan, dan lain-lainnya. Kesabaran anak Psikologi sudah teruji dan terasah, jadi bisa kebayang ‘kan gimana sabarnya anak Psikologi?

2. Tak Usah Cemas Kamu Tak Dimengerti, Karena Anak Psikologi Adalah Pribadi Dengan Kepekaan Tinggi

Anak Psikologi juga bergerak dalam bidang sosial. Dalam kesehariannya, mereka harus sering berinteraksi dengan klien-kliennya dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dalam proses penanganan dan penyembuhan itu, tentunya seorang Psikolog harus bisa menganalisa dari berbagai aspek, termasuk aspek sosialnya.
Dia dituntut untuk selalu peka terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh klien-kliennya. Karena itulah, anak-anak Psikologi sudah tentu memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi terhadap orang-orang di sekelilingnya. Jangan takut jika suatu saat nanti kamu akan dicuekin. Dia tak akan melakukan hal itu, karena dia sangat peduli dengan hal-hal sederhana yang ada di sekelilingnya.

3. Anak Psikologi Punya Pengetahuan yang Luas. Dengannya, Kamu Tak Akan Kehabisan Bahan Bicara.

Kata siapa anak Psikologi cuma belajar soal sosial saja? Anak Psikologi mempelajari ilmu alam juga, lho! Mereka akan mempertimbangkan dan menilai sesuatu dari dua sudut pandang yang berbeda. Contohnya saja, jika ada klien yang merasakan sakit kepala setiap kali ada masalah yang menimpa mereka, seorang Psikolog tidak langsung memvonis pasien tersebut terkena depresi atau yang lainnya, tetapi mereka juga harus menganalisis melalui keadaan fisiologis klien tersebut.
Dalam perkuliahannya, anak Psikologi belajar ilmu Psikologi dalam pandangan ilmu pengetahuan alam. Seperti ilmu Fisika, Kimia, sampai Biologi dan Matematika. Contoh-contoh mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu eksakta itu seperti Psikologi Faal yang membahas tentang fisiologis manusia, anatomi sampai penyakit-penyakit psikologis. lalu ada juga Psikologi Abnormal, Psikologi Klinis sampai Psikometri.
ika kalian mempunyai pasangan anak Psikologi,jangan takut kehabisan bahan obrolan, karena dari ilmu sosial sampai ilmu eksakta, mereka juga menguasai. Mereka bisa membahas sebuah permasalahan dari dua sudut pandang yang berbeda!

4. Biasa Menghadapi Berbagai Situasi Ekstrem, Anak Psikologi Punya Pengertian Tingkat Tinggi

Gimana nggak pengertian coba, hampir setiap hari mereka mempelajari tentang perilaku manusia. Mulai dari  menganalisis perilaku seseorang, bagaimana cara yang baik dalam melakukan sebuah pendekatan terhadap kliennya, hingga mempelajari bagaimana cara memberi pengertian yang baik tentang masalah-masalah klien-nya.
Dari situ kita sudah bisa simpulkan bahwa mereka punya kelebihan dalam memahami kepribadian, sifat, dan keinginanmu. Bahkan jika kamu tidak meminta pun, mereka masih bisa memperhatikan dan menafsirkan keinginanmu lho. Bukan karena dia bisa menerawang seperti layaknya cenayang, tapi itu karena anak Psikologi bisa melihat dan menafsirkan seseorang melalui komunikasi non verbal, seperti gerak-gerik kamu di depan dia sampai pandangan matamu.

5. Jika Kalian Suka Dengan Dunia Entrepreneur, Anak Psikologi Adalah Pasangan Duet yang Paling Serasi Untukmu

Tahukah kalian bahwa seseorang yang berprofesi sebagai staf HRD adalah kebanyakan dari Psikologi? Yup, anak Psikologi juga belajar pelajaran Psikologi Industri dan Organisasi, dimana mereka akan belajar tentang bagaimana seluk beluk dunia bisnis, tentang perekrutan karyawan sampai strategi-strategi yang bisa diterapkan di perusahaan.
Di beberapa Universitas yang masih memakai kepeminatan, ada juga yang menyediakan kepeminatan Psikologi Industri, yang nantinya akan melahirkan calon-calon HRD yang berkompeten.
Kalau kamu saat ini sedang menggeluti bidang entrepreneur, pasangan yang paling cocok untukmu adalah anak Psikologi. Dia akan selalu senantiasa memberikan masukan-masukan yang hebat yang bisa membantumu untuk mengembangkan bisnis yang sedang kamu rintis. Dengannya, kamu bisa menjadi pasangan entrepreneur yang hebat.

6. Terbiasa Mendengarkan dan Menganalisis Kata-Kata, Dia Bisa Menjadi Pendengarmu yang Paling Setia

 Anak Psikologi dipersiapkan untuk menjadi seorang konselor dan calon psikolog yang bisa mendengarkan semua keluhan dari kliennya. Berbagai macam keluhan dan juga permasalahan harus ia tampung dengan dengan tangan terbuka, meskipun terkadang keluhan-keluhan tersebut cukup ‘pedas’ di telinga. Tetapai, apapun keadaannya, dia harus sabar mendengar semua keluhan pasiennya.
Saat kita ingin mencurahkan sesuatu kepada seseorang, tak selalu berarti kita ingin diberikan sebuah solusi penyelesaian. Terkadang kita hanya membutuhkan seorang yang mau memasang telinganya untuk mendengarkan seluruh keluh kesah kita. Untuk urusan ini, anak Psikologi lah juaranya. Jika ia diminta untuk menjadi seorang penasihat, dia akan memberikan nasihat terbaiknya, Tapi jika dia hanya diminta untuk menjadi seorang pendengar, dia akan menjadi seorang pendengar setiamu.

7. Bersamanya, Kamu Bisa Bebas Berkonsultasi Tentang Segala Permasalahanmu. Dan Dia Bisa Memberi Saran yang Paling Cocok Untukmu.

Anak Psikologi pun hanya manusia biasa. Meskipun dia dididik untuk bisa membantu menyelesaikan permasalahan orang lain, ia juga punya permasalahan hidupnya sendiri. Tapi anak Psikologi juga saling membantu dan menjadi konselor pribadi bagi teman-temannya. Ibaratnya, anak Psikologi itu kuliah sambil terapi jalan. Dia juga selalu berkonsultasi mengenai permasalahannya dengan teman-teman atau bahkan dosennya sendiri.
Seperti halnya dirimu saat sedang menghadapi sebuah permasalahan, kamu pasti ingin sekali bercerita kepada seseorang yang bisa memberikan solusi permasalahanmu. Saat kamu bersamanya, semua permasalahanmu tak akan pernah menumpuk dan kamu bendung seorang diri. Dia akan selalu senantiasa mendengarkan keluh kesahmu, Dia pun akan dengan bijaksana memberimu saran dan solusi terbaik untukmu.

8. Dia Adalah Orang yang Bisa Kamu Percaya. Dia Tahu Pentingnya Menjaga Rahasia.

Pernahkah kamu curhat kepada seseorang yang sudah kamu percaya, eh… ternyata orang itu membocorkan rahasiamu? Yup, tak semua teman dekatmu layak kamu beri sebuah kepercayaan. Banyak orang-orang di sekitarmu yang mengaku dekat denganmu, tetapi pada nyatanya dialah yang mengkhianatimu. Sebuah kepercayaan itu mahal harganya, oleh karena itu jangan pernah berikan pada orang-orang yang murah.
Tetapi berbeda halnya dengan anak Psikologi. Soal kepercayaan, mereka bisa kamu andalkan.Anak Psikologi telah dididik dan dipersiapkan untuk menjadi seorang konselor yang baik dan benar. Dan dalam menggeluti profesinya tersebut, mereka wajib untuk mengiuti kode etik Psikologi, dimana di dalamnya mewajibkan mereka untuk menjaga rahasia klien-klien mereka. Karena itulah, kamu tak perlu khawatir jika ingin berbagi keluh kesah permasalahan hidup. Rahasiamu akan aman di tangan anak Psikologi.

9.Anak Psikologi Termasuk yang Paling Tahan Pada Berbagai Kondisi Sosial

Karena memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi, dan mereka seringkali melakukan observasi di banyak tempat dan banyak bertemu dengan bermacam-macam tipe manusia yang memiliki keunikan yang berbeda-beda, mereka sangat terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan sosial yang ia temui. Mereka sering melakukan observasi di lingkungan sekitarnya, lingkungan gang dan kelompok-kelompok masyarakat, sampai lingkungan orang-orang yang berkebutuhan khusus.
Anak Psikologi dilatih untuk tahan dalam menghadapi semua kondisi lingkungan yang sedang ia hadapi. Tak hanya mencoba untuk beradaptasi,kadangkala mereka bahkan harus bisa mengganti kondisi sebuah lingkungan menjadi lebih baik lagi dari biasanya. Karena itulah mereka bisa sangat mudah untuk bisa bertahan dan menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi lingkungan. Dia tahu bagaimana cara memposisikan dirinya dengan lingkungannya. Dia bisa dengan mudah melebur dengan teman-teman, saudara dan keluargamu dengan mudah.

10. Mereka Adalah Calon Orangtua yang Baik. Dengannya, Kamu Bisa Mendidik Anak-anakmu dengan Cara yang Ideal

Inilah yang patut kamu perhitungkan dari anak Psikologi. Anak Psikologi juga belajar mengenai Psikologi Kepribadian, Pendidikan, Sosial, dan Perkembangan. Ini adalah bekal utama mereka untuk menjadi seorang calon orang tua kelak. Imu yang mereka pelajari dalam perkuliahan akan sangat berguna dan berfungsi dalam kehidupannya sebagai orang tua nanti. Mereka tahu dasar-dasar mengenai cara-cara mendidik anak sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Kamu tak perlu khawatir dengan perkembangan calon anak-anakmu nanti. Anak-anak Psikologi akan mengaplikasikan ilmu mereka pada rumah tangganya nanti. Mereka tentu akan membesarkan keturunanmu penuh dengan kasih sayang dan perhatian yang ekstra.

Suka Duka Mahasiswa Psikologi

Suka Duka Mahasiswa Jurusan Psikologi







Psikiater seringkali dikira sebagai lulusan dari kulaih psikologi, padahal antara psikiater dengan psikolog jauh berbeda. Psikolog banyak diminati karen memang lapangan pekerjaannya katanya menjanjikan. Ada sebagian orang yang masuk ke jurusan psikologi karena bingung memilih jurusan yang diinginkan, namuan akhirnya dia memilih juruan ini dengan sepenuh  hati seiring berjalannya waktu.
Ada beberapa hal yang hanya dirasakan dan dimengerti oleh mereka yang mengambil jurusan psikologi. Berikut ini adalah beberapa hal yang dirasakan oleh mahasiswa jurusan psikologi.
  1. Ingin menghindar dari matematika namun malah bertemu dengan statistika
Awal sebelum memilih jurusan psikologi, biasanya ada beberapa calon mahasiswa yang memilih jurusan ini karena memang merasa kurang menyukai matematika. Namun pada akhirnya ketika mereka menjadi mahasiswa jurusan psikolgi, mereka menyadari bahwa yang mereka temui tidak jauh berbeda dengan matematika yakni ilmu statistika. Hal ini dikarenakan oleh jurusan psikologi sendiri yang merupakan jurusan dengen riset dan penelitian banyak bergantung pada matematka, terutama ilmu statistika.
Ilmu statistika itu sendiri dijadikan pondasi utama dalam mempelajari ilmu psikologi bagi seorang mahasiswa jurusan psikologi. Dalam dunia psikologi, ilmu statistika banyak digunakan untuk menyusun soal-soal untuk psikotes. Pada kenyataanya, ilmu statistika dalam jurusan psikologi digunakan untuk menentukan tingkat akurasi dan konsentrasi yang  maksimal dalam dunia psikologi.
  1. Menjadi psikolog haruslah menempuh S2
Pada metode dan proses pengajaran pada jurusan psikologi sekarang berbeda dengan metode dan proses pengajaran pada dahulu. Hal ini menyebabkan beberapa orag mengira bahwa untuk menjadi seorang psikolog hanya dengan modal lulusan S1 saja. Akan tetapi, untuk sistem yang sekarang, seseorang haruslah meneruskan kuliah hingga S2 untuk menjadi seorang psikolog.
  1. Mahasiwanya lebih banyak wanita
Sebuah kenyataan yang ditemukan jika kamu seorang laki-laki dan mengambil jurusan psikologi adalah kebanyakan mahasiswanya wanita. Kebanyakan perbandingannya adalah antara 2:1 hingga 3:1. Untuk tenaga pengajar, biasanya dosen wanita banyak mengajarkan masalah eksperimen, klinis, perkembangan dan keluarga, sedangkan dosen pria banya di bidang sosial dan industri organisasi.
  1. Banyak teman yang tak sengaja minta diramal
Ada beberapa orang yang berpikiran bahwa ketika seseorang mengambil jurusan psikologi, kemudian mahasiswa tersebut bisa meralam atau semacamnya. Padahal apa yang diajarkan dalam perkuliahan bukanlah masalah yang demikian. Psikolog hanya bisa memprediksi kepribadian seseorang, itupun dengan melakukan beberapa tes terlebih dahulu.
  1. Berkutat dengan diktat
Jurusan psikologi tidak jauh berbeda dengan ilmu kedokteran jika disamakan berdasarkan ketebalan dan banyaknya diktat yang harus dipahami. Hal ini dikarenakan oleh ilmu psikologi yang termasuk dalam ilmu abstrak, karena mengkaji sisi psikis manusia. Berbeda dengan ilmu kedokteran yang cenderung memeriksa dan berfokus pada luka, gejala atau sejenisnya. Sedangkan ilmu psikologi lebih cenderung pada sisi psikisnya saja.

Hal menarik Psikologi

Hal yang Menarik Saat Mempelajari Psikologi








     Sebagian orang beranggapan bahwa psikologi adalah hal yang menyulitkan, namun aku rasa tidak juga karena semua bisa mempelajarinya.Di bawah ini adalah beberapa hal menarik saat memelajari Psikologi :

1. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan mental dan perilaku

     Sebagian besar orang menilai bahwa seseorang yang mempelajari psikologi bisa membaca pikiran orang lain, hal itu adalah anggapan yang salah. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku, perkembangan mental serta proses berfikir, beda lho mempelajari proses berfikir dengan membaca pikiran.
     Dengan kita mempelajari proses berfikir seseorang kita bisa mengerti apa yang sebenarnya diperlukan untuk membantu menyeselaikan masalah orang yang membutuhkannya. Jadi ilmu psikologi ini adalah ilmu kepekaan, ilmu merasakan dan ilmu kejiwaan yang melalui pengkajian terlebih dahulu.
     Secara istilah psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti “nafas, jiwa”  yang berarti ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang. Ilmu psikologi berakar dari biologi dan filosofi, psikologi erat hubungannya dengan sosiologi, obat-obatan, linguistik, dan antropologi.

2. Ilmu psikologi dilakukan dengan metode ilmiah

     Salah satu mitos terbesar tentang psikologi adalah anggapan bahwa psikologi hanyalah tentang common sense alias akal sehat. Ilmu cukup hanya dengan merasakan dan penilaian secara langsung, itu juga termasuk anggapan yang kurang tepat.
     Psikologi sangat tergantung dengan metode ilmiah dan penelitian untuk menginvestigasi pertanyaan hingga sampai pada kesimpulan tertentu. Sedangkan common sense hanya dibuat berdasarkan penilaian dari pengalaman.
      Dengan menggunakan metode empiris, peneliti mencari tahu hubungan antara berbagai variabel perilaku. Seorang psikolog menggunakan berbagai teknik untuk mempelajari pikiran dan perilaku manusia. Teknik-teknik yang digunakan di antaranya observasi alami, kuesioner, studi kasus, dan eksperimen.

3. Psikologi menilai dengan berbagai sudut pandang

     Sebuah kasus atau topik yang dibahas dalam ilmu psiologi dinilai dari berbagai sudut pandang, misalnya kasus kekerasan anak yang ditangani dengan ilmu psikologi. Seorang psikolog menilainya dari faktor biologi yang berhubungan dengan kekerasan tersebut, sementara psikolog lainyya melihat berbagai faktor lainnya seperti kebudayaan, hubungan keluarga, tekanan sosial, dan berbagai kondisi yang memengaruhi kekerasan.
     Beberapa sudut pandang (perspektif) utama dalam psikologi adalah:
  • Perspektif biologi
  • Perspektif kognitif
  • Perspektif evolusi
  • Perspektif perilaku
  • Perspektif humanistis

4. Psikologi memiliki banyak cabang ilmu

     Psikologi secara lebih spesifik di bagi menjadi beberapa cabang ilmu. Mahasiswa S1 umumnya mengeksplorasi dasar-dasar dari cabang-cabang ilmu ini. Pembelajaran lebih jauh tergantung dari konsentrasi atau sub jurusan psikologi yang kamu ambil di kampusmu.
      Beberapa sub-bidang ilmu psikologi yang terbesar adalah psikologi anak, psikologi klinis, psikologi kepribadian, psikologi kognitif, psikologi perkembangan, psikologi sosial dan psikologi industri.

5. Psikologi bukan hanya membahas terapi

      Apakah kamu membayangkan kalau seorang psikolog cuma hanya bekerja sebagai seorang terapis? Sebagian besar ilmu psikologi memang membahas terapi karena diharapkan seorang psikolog bisa membantu solusi dari permasalahan-permasalahan seseorang.
     Namun terapi bukanlah satu-satunya hal yang psikolog lakukan. Pada kenyataannya, kebanyakan psikolog tidak bekerja di bidang kesehatan jiwa sama sekali. Psikolog juga dapat mengajar, meneliti, dan menjadi konsultan. Seorang psikolog banyak yang bekerja pada institusi-institusi seperti berikut ini:
  • Kampus dan universitas
  • Perusahaan swasta
  • Sekolah
  • Rumah sakit
  • Pemerintahan

6. Psikologi banyak kamu temui di sekitarmu

     Inilah bagian yang paling menarik tentang psikologi. Ilmu ini selalu ada di sekitar kita, bukan hanya di ruang kelas, laboratorium, atau rumah sakit jiwa.
     Prinsip-prinsip ilmu psikologi dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti iklan di Tv dibuat berdasarkan ilmu psikologi untuk menampilkan pesan yang bisa mempengauhi calon konsumen. Dan juga banyak penerapan-penerapan pada produk-produk industri pasti juga mengimplementasikan ilmu psikologi.
     Ilmu ini juga dapat diterapkan untuk memengaruhi orang lain saat berbicara atau meningkatkan motivasi diri sendiri.

7. Psikologi mengeksplorasi teori dan dunia nyata

      Saat memulai belajar psikologi, mungkin kamu akan merasa teori dan penelitian yang kamu pelajari tidak bisa diaplikasikan pada kehidupan nyata. Perlu diingat, psikologi adalah ilmu yang mendalami teori dan juga peng-aplikasiannya.
     Sebagian peneliti yang memfokuskan mencari tahu informasi dan pengetahuan dasar tentang pikiran dan perilaku manusia dikenal sebagai “penelitian dasar”. Sementara peneliti lainnya berusaha mengatasi masalah dan mengaplikasikan masalah menggunakan ilmu psikologi ke dalam kehidupan nyata dikenal sebagai “penelitian terapan”.

8. Psikologi menawarkan pilihan karir yang sangat luas

      Pilihan karir sangat bergantung pada tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Oleh karena itu, cari tahu berbagai pelatihan dan sertifikasi yang kamu perlukan untuk bisa berkembang dalam pilihan karir yang menarik bagimu.
      Beberapa pilihan karir dari ilmu psikologi yang bisa kamu ambil di antaranya: konselor karir,konselor, psikolog forensik, psikolog klinis, psikolog organisasi industri, psikolog sekolah, psikolog olahraga, guru anak berkebutuhan khusus, dan berbagai pilihan karir lainnya.
      Jika kamu ingin menjadi entrepreneur, jurusan psikologi bisa jadi tempat kamu mempelajari perilaku manusia yaitu calon konsumen kamu. Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook, ia pernah mengambil jurusan psikologi saat kuliah di Harvard University.

9. Psikologi mempelajari perilaku normal dan abnormal

     Saat mendengar kata psikologi, banyak yang berpikir tentang cara menyembuhkan perilaku abnormal. Padahal ilmu psikologi juga mempelajari perilaku yang normal. Sebagai contoh ilmu psikologi yang diterapkan pada metode pelajar terbaik untuk siswa kurus menghafal kuran, tentunya subjek dari penelitian ini adalah orang yang normal.

10. Psikologi berusaha untuk mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, mengubah, dan meningkatkan perilaku

      Psikologi adalah ilmu yang terbagi menjadi beberapa konsentrasi yang lebih khusus. Namun secara umum ada 4 tujuan utama psikologi:
  • Mendeskripsikan pikiran dan perilaku manusia
  • Menjelaskan mengapa perilaku ini timbul
  • Memprediksi bagaimana, mengapa, dan kapan perilaku ini terjadi lagi di masa depan
  • Untuk mengubah dan meningkatkan kualitas perilaku ini agar kehidupan manusia dan masyarakat bisa menjadi lebih baik.



 

 

 

 

 

 

 

 

Psikologi dalam kehidupan

Psikologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari







     Banyak yang merasa asing dengan ilmu psikologi, dan tidak mengetahui sebenarnya apa itu psikologi. Namun demikian, secara tidak sadar, ilmu psikologi diterapkan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak yang mungkin belum mengetahui dan menyadari bahwa sebenarnya kehidupan kita sehari-hari, apa yang kita lakukan tidak lepas dari penerapan ilmu psikologi.
    Psikologi adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan perilaku manusia. Karena itulah psikologi banyak ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa penerapan dari ilmu psikologi dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Pola asuh orangtua
Mungkin sudah banyak yang menyadari bahwa pola asuh orangtua adalah bagian dari penerapan ilmu psikologi. Bagaimana memperlakukan anak, bagaimana harus bersikap di hadapan anak, dan bagaimana cara mendidik anak dengan baik adalah sebagian kecil dari penerapan ilmu psikologi di dalam keluarga, terutama dalam hal pola asuh.
Pola asuh memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi anak-anak, dan juga perkembangan mental anak-anak. Dengan pola asuh yang tepat, maka anak-anak dapat berkembang secara optimal
  1. Desain produk
Pernahkah anda mempertanyakan mengapa sebuah produk memiliki ciri-ciri khusus, seperti misalnya warna yang menarik, dan sebagainya? Atau bagaimana sebuah kemasan produk memiliki desain tertentu?
Hal ini berkaitan erat dengan salah satu terapan dari ilmu psikologi, desain, dan juga ergonomi. Pembuatan desain dari sebuah produk sudah melewati berbagai perhitungan yang matang, sehingga membuat konsumen secara psikologis tertarik dengan produk tersebut. Itulah sebabnya ada saja produk yang mungkin tidak berkualitas, namun tetap banyak pembeli karena memiliki desain produk yang menarik.
  1. Sikap dan Perilaku Sehari-hari
Hal lainnya yang merupakan penerapan dari ilmu psikologi di dalam kehidupan sehari-hari adalah sikap dan perilaku, termasuk juga kepribadian, watak dan juga kondisi emosi seseorang.
Semua hal tersebut adalah bagian dari penerapan ilmu psikologi di dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin tidak anda sadari. Misalnya, ketika anda bertemu dengan orang yang tidak anda sukai, secara otomatis anda akan menunjukkan sikap tidak senang. Atau ketika anda sedang marah, anda akan menunjukkan perilaku merusak dan terus mengomel. Secara tidak sadar, itu semua adalah penerapan psikologi di dalam kehidupan anda
  1. Persepsi
Apa yang anda pikirkan ketika anda melihat orang dengan setelan jas lengkap, dan juga rapi? Pasti anda langsung berpikir bahwa orang tersebut adalah orang yang kaya, pintar, hebat, pejabat, dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan persepsi.  Secara tidak langsung, mereka yang menggunakan setelan jas yang rapi akan dianggap tinggi derajatnya, dan dianggap sebagai orang yang dipercaya. Persepsi inilah yang mendasari mengapa banyak orang sangat memperhatikan penampilan mereka.